RUMAH ISMAIL
Satu dekade kepergian sang maestro, Ismail Marzuki.
Memupuk kegelisahan dari anak-anak yang dilahirkan,
mewujudkan mimpi bagi perteduhan yang aku sebut,
Rumah Ismail.
Ismail!
Rumah yang dilandasi kehangatan,
ditimbun kobaran karya,
dihiasi ide gilang gemilang,
kini telah menjadi perteduhan bagi karya-karya agung.
Buana harus tahu
Tujuh pijakan dalam dekapan sembilan jemari yang ‘tak sempurna,
telah memupuk rasa persaudaraan,
menghidupkan berbagai karya sahaja nan elegan,
untuk memeluk keberagaman.
Buana harus tahu
Tujuh pijakan dalam dekapan sembilan jemari yang ‘tak sempurna,
telah satukan para pengukir sejarah,
lahirkan banyak mimpi,
yang ditampilkan di atas panggung-panggung emas.
Ismail, lihatlah!
Kau telah berikan rumah bagi banyak atma.
Tinggalkan banyak jejak untuk terus didekap
meski kau telah pulang lebih dulu.
Kau telah kobarkan buantara
demi kehangatan yang ‘tak kau miliki sejak lahir.
Ismail, tersenyumlah!
Sebab rumahmu,
telah beri ruang untuk hidupkan banyak kanvas,
beribu nafas pada pangung-pangung emas.
Kau telah kobarkan api perasatuan,
demi setiap mimpi diakhir dialog-dialog sederhana, namun membara.
Ismail, banggalah!
Sebab rumahmu,
telah menjadi jejak karya dalam mengukir sejarah.
27/11/2021
-Tapak Kaki-